1. Betapa
Lagu ini seperti roh di Menentukan Arah: fresh, simple, menarik dan melodius.
Semua orang bisa memainkan beat drum lagu ini di tuts kibord hanya dengan dua
jari, tapi posisi jari di gitar tidak memungkinkan untuk dimainkan live, jadi
Eross harus sedikit improvisasi untuk menyelamatkan permainannya. Brian juga
tidak main drum akustik di lagu ini; maka begitu live, lagu ini terasa so rock.
Mungkin karena dendam, hehehe.
2. Yang Terlewatkan
“Yang Terlewatkan” hampir terlewatkan dan baru masuk di sesi akhir pengumpulan
materi album, padahal Brian yakin...
kalau lagu ini adalah hits SO7 berikutnya sejak pertama kali mendengar demonya
dan tak rela kalau dinyanyikan orang lain. Setelah mencoba berbagai bassline,
Adam berharap yang akhirnya terpilih tidak mengecewakan dan – yang paling utama
– tidak fals, karena memakai bas fretless. Eross kembali menggunakan kata
“hebat” dalam lirik, tapi bukan berarti lirik ini biasa. Menurut Duta, Eross
sangat jarang menulis lirik yang isinya tentang menyesali sesuatu. Ada apa dengan Eross?
3. Ibu Linda
Terjadilah debat panjang antara Eross dan Brian tentang beat drum di bagian
reff, di mana berbagai versi dicoba dan akhirnya versi Brian keluar sebagai
pemenang. Brian selalu memperjuangkan beat drum terbaik, walau harus berdebat
dengan Eross, dan setiap mendengar lagu ini masih takjub dan heran akan asalnya
ide beat ini. Duta yang tak terlalu mempersoalkan beat maupun lirik, merasa
tema nada di akhir adalah bagian yang paling enak di lagu ini.
4. Jalan Keluar
Pada awalnya Adam ragu untuk memasukkan “Jalan Keluar” di album karena terasa
begitu ringan di aransemen dan lirik, tapi buntutnya ini satu-satunya lagu
ciptaan Adam yang masuk. Adam juga mengisi harmonika, dan Eross tak akan pernah
melupakan ekspresinya yang pucat pasi setelah berkali-kali take. Ini termasuk
satu dari tiga lagu pertama yang diisi vokalnya oleh Duta (dalam sehari pula!)
yang justru menganggap lirik lagu ini berbahasa tingkat tinggi. Brian pun
merasa lagu ini tak akan seindah ini kalau bukan Duta yang menyanyikannya.
5. Mudah Saja
Adam berterima kasih kepada Eross karena diberi kesempatan untuk main gitar di
“Mudah Saja.” Duta menyukai bagian bait dan bridge, tapi tidak suka reff-nya.
Ketika Duta mengakui hal tersebut ke Eross, ternyata Eross juga sempat merasa
kurang percaya diri terhadap lagu ini. Menurut Brian, semua orang yang sedang
jatuh cinta akan mencoba mengingat orang yang pernah melukai hatinya saat
mendengar lagu ini.
6. Arah
Di lagu ini Adam melakukan kejutan dan terobosan dengan bermain swing, walau
mengaku kalau sebenarnya dia tak bisa main swing. Eross juga memberi kejutan
dengan lupa mengisi bagian interlude dengan gitar sesuai versi demo, tapi
akhirnya itu ditutup dengan brass sampling yang dimainkan Fery Efka. Duta ingin
mengimbau Sheila Gank dan teman-teman semua untuk bersama-sama menentukan arah
perjalanan Sheila On 7.
7. Lia Lia Lia
Penciptaan lagu ini terpicu oleh lirik “terbakar bahagia.” Anak-anak Duta mampu
ikut menyanyikannya karena bapaknya berulang kali mendengar versi demonya di
rumah. Teman-teman band Duta pun berlaku seperti anak-anak ketika mengisi vokal
latar. Di album-album sebelumnya selalu ada lagu dengan take vokal latar yang
bercanda, dan itu kembali terjadi di sini, di mana teknik vokal “The Steelheart
Scream” muncul tapi (untungnya) tidak dimasukkan. Bagi orang-orang yang sedang
jatuh cinta, silakan ganti “Lia” dengan nama pacarmu.
8. Alasanku
Brian tak berani tertawa di saat Eross take gitar, karena takut merusak
mood-nya yang membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi untuk merekamnya. Namun
Adam dengan entengnya bertanya, “Apa gitar diubah beda dengan versi demo?” di
saat Eross sudah menyelesaikan 30 persen dari take gitar akustik. Alhasil,
Eross panik, mengumpat sendiri dan mengulang dari awal. Eross dan Duta (yang
sedang flu berat ketika mengisi vokal) berterima kasih kepada Tuhan yang telah
memberi kekuatan untuk menyelesaikan tugas masing-masing.
9. Segalanya
Duta juga flu berat ketika mengisi vokal lagu ini, makanya dia mencurahkan
“segalanya” untuk teriak-teriak di sini. (Mudah-mudahan hernianya tidak kumat.)
Saat take drum di waktu subuh, sempat ada keheningan tanpa tanda-tanda
kehidupan selama beberapa saat di studio, tapi baik Brian maupun Eross (selaku
operator) tak ada yang mau mengaku kalau dirinya tertidur. Lain halnya dengan
Adam, yang mengaku ketiduran saat mencari bassline yang cocok, padahal ini lagu
disko. “Segalanya” dipersembahkan untuk SheilaGank di seluruh dunia dan
akhirat, “karena kau ku bisa.”
10. Sampai Kapan
Ini salah satu lagu favorit Brian yang membuatnya sangat berhati-hati dan
merasa tidak percaya diri saat take karena berpikir drum versi demonya lebih
bagus. Sebaliknya, entah kenapa Duta kurang suka lagu ini. Adam merasa kalau
ada riff gitar yang kelupaan, persis seperti kasus “Alasanku” – dengan kejadian
selanjutnya yang juga sama. Bisa jadi itu yang membuat Eross merasa kalau
sampai kapanpun lagu ini belum selesai.
Post a Comment